Home » , » Cordoba, Kota Peradaban Islam di Eropa

Cordoba, Kota Peradaban Islam di Eropa

Written By Hidayahtullah Abdi Robhani on Jumat, 24 Juni 2011 | 18.16

Kota Cordoba ,yang awalnya bernama Iberi Baht, dibangun pada masa pemerintahan Romawi berkuasa di Guadalquivir. Lima abad kemudia, kota ini berad dalam kekuasaan Bizantium di bawah komando Raja Goth Barat.

 Peninggala Islam di Cordoba

 Letak kota Cordoba


Sejarah Cordoba memasuki babak baru saat Islam datang ke wilayah itu pada 711 M atau 93 H. Ketika itu panglima Islam Tariq bin Ziad atas perintah Gubernur Afrike Utara, di bawah pemerintahan Al Walid bi Abdul Malik atau Al Walid I (705-715) dari Dinasti Umayyah berhasil menaklukkan Spanyol dari Goth Barat, Kekaisaran Visigoth. Dengan dikuasainya Spanyol, 700 tentara kavaleri Islam yang dipimpin panglima perang Mugith Ar Rumi, seorang bekas budak, dengan mudah menguasai Cordoba.
Slah satu peninggalan asitektur Cordoba

Penaklukan Cordoba dilakukan pada malam hari. Mugith Ar Rumi dengan pasukan berkudanya berhasil mendobrak tembok Cordoba. Selain menguasai Cordoba, pasukan tentara Islam juga menaklukkan wilayah-wilayah lain di Spanyol seperti Toledo, Seville, Malaga, serta Elvira.

Selama pemerintahan Umayyah berpusat di Damaskus, Toledolah yang dijadikan ibukota Spanyol. Cordoba baru menjadi ibukota Spanyol ketika dinasti tersebut ditumbangkan oleh Dinasti Abbasiah tahun 750 M.

Abdurrahman Ad Dakhil atau Abdurrahman I sebagai penerus Dinasti Umayyah pindah ke Spanyol, yang waktu itu Islam sudah Eksis. Ia menjadikan kota Cordoba sebagai ibukota pemerintahan dinastinya di benua Eropa. Dalam membangun kota ini ia mengundang dan mendatangkan ahli fikih, alim ulama, ahli filsafat, dan ahli syair untuk bertandang dan mengembangkan ilmunya di Cordoba. Akhirnya kota ini menjadi pusat perkembangan ilmu, pengetahuan, kesenian dan kesusasteraan di seantero benua Eropa.

Puncak kejayaan dan masa keemasan Cordoba mulai berlangsung pada era pemerintahan Khalifah Abdul Rahman An Nasir dan pada zaman pemerintahan anaknya Al Hakam. Ketika itu, Cordoba telah mencapai kejayaannya hingga pada taraf kekayaan dan kemewahan yang belum pernah tercapai sebelumnya.
Pembangunan pada masa ini cukup pesat. Bangunan-bangunan beraksitektur megah bermunculan. Ketika malam tiba, jalan-jalan di kota hingga ke luar kota  diterangi lampu hias yang cantik dan anggun. Kota Cordobapun terbebas dari sampah. Taman-taman nan indah menjadi daya tarik bagi para pendatang yang singgah di kota itu. Mereka bersantai di taman yang dipenuhi bunga dan tata landskap.

Tak heran, bila pada era itu Cordoba mampu mensejajarkan diri dengan Baghdad sebagai ibukota pemerintahan Abbasiah. Tak cuma itu, Cordoba juga setaraf dengan Konstantinopel, ibukota kerajaan Bizantium serta kaherah, ibukota kerajaan Fathimiah. 

Saat Cordoba berada dalam puncak kejayaannya (abad ke 9 dan ke 10 M) terdapat lebih dari 200 000 rumah di dalam kotanya. Jumlah masjid sebanyak 600 buah, 900 public baths, 50 rumah sakit dan sejumlah pasar besar yang menjadi pusat perdagangan dan sentra perekonomian. Pada saat itu Cordoba telah mampu menempatkan du besarnya hingga ke negara yang amat jauh seperti India dan China.

Kota besejarah yang bertengger di sepanjang tebing sungai Guadalquivir ini tidak ada tandingannya di Eropa dalam hal kemajuan peradabannya.

Sumber:
Share this article :
Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Subhanalloh...Saya baru tahu, ternyata dulu ISLAM sangat berjaya di Spanyol...

    Barakalloh..Sob, Nice Article.

    BalasHapus
  2. Betapa besarnya sumbangsih Peradaban Islam di Eropa,.....
    Mudah-mudahan Islam bisa kembali berjaya di sana,...
    Aamiiin...

    Salam dari Nydzer's Blog

    BalasHapus

 
Support : Hidayahtullah Abdi Robhani
Copyright © 2013. Electricle - All Rights Reserved
Thanks for visiting Electricles Copyright © by Abdi Robhani
This site was built on 10th January 2011 from Blogger